Pameran Gambar 2023 Disrupsi Visual Bertajuk ‘Menggambar dan Menghitung: Neraca Lanscap Estetika Untuk Kepemimpinan Nasional’

  • Bagikan
banner 468x60

Penulis : Mayek Prayitno (Kurator)

INFOXPOS.COM – JAKARTA (23/01) – Keseharian kita dipenuhi oleh gejala visual y ang menjadi bagian dari praktik hidup pada umumnya, dari bangun tidur, bekerja sampai beranjak tidur. Dari ruang privat sampai ruang publik. Sepanjang rutinitas itu, setidaknya ada ratusan gambar yang dikonsumsi: dilihat, diba ca, disimpan, diabaikan atau selintas lalu. Kebanyakan berupa Web, tile digital atau soft copy dari android, sebagiannya disimpan dalam bentuk hard copy. berkas Fisik kertas atau media lainnya. Akan tetapi konsumsi gambar itu juga terkadang disertai tulisan. Misanya diruang publik kita melihat poster, reklame, iklan, gambar tempel di ruko. gedung. bodi mobil, motor, helm, baju, olshop dan lain – lain.

banner 336x280

Penanda-penanda tersebut bisa merepresentasi atau mengkonotasikan apapun sesuai kepentingan pemakainya, namun sekaligus bisa mempengaruhi pembaca atau Orang yang melihatnya secara tidak sadar.

Dengan beragam visual yang berseliweran itu, Kesadaran kita dibombardir oleh kehadiran obyek yang tak jelas asal- usulnya darimana dan bagaimana la kemudian membiaskan persepsi kita terhadap realitas.

Bahkan mungkin ada makna makna tersembunyi dibaliknya, karenanya kita belajar dari pengalaman tersebut. balam konteks inilah disrupsi visual itu merangkak, menembus jaring kesadaran dan mendistorsi eksistensi kita sebagai “madnes” kontemporer.

Keberadaan kita yang dikerubuti gambar itu menunjukkan seolah perilaku konsumsi kita dikonstruksi oleh “realitas visual’ dan bereaksi dalam jangka waktu tertentu.
Respon dan pengamatan tersebut, barangkali bisa dijumpai pada pameran gambar ini merupakan salan satu upaya untuk menyaring realitas yang kita lalui sehari- hari dengan beragam representasi visual atau mungkin merekonstruksi ulang persepsi tersebut, yang disematkan pada sebuah simbol, alegori atau personifikasi berdasar pada pilihan perupa. Adalah naluri membicarakan problem tertentu pada sebuah karya seni yang sesuai pada kecenderungan artistik mereka.

Adapun, tulisan diatas dijabarkan oleh penulis sebagai pengantar dalam agenda acara pameran lukisan yang digelar di kedai kopi Darmin berlokasi di bilangan Pancoran, DurenTiga pada hari Sabtu (21/01/2023) dibarengi dengan rangkaian acara diskusi bertajuk,’Menggambar dan Menghitung: Neraca Lanscap Estetika Untuk Kepemimpinan Nasional’

Turut hadir, saat acara digelar beberapa pelukis berasal dari Perupa dr berbagai daerah, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Bali, Jawa Timur, Palembang, bahkan dari Lombok (NTB).

Beberapa tokoh, seperti Mantan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Irawan Karseno, mantan Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron S.Sos, M.Si, Merwan Yusuf (Kurator), bahkan juga Dewi Komala Arilaha (Founder Nitisara Indonesia), serta juga Kartika, Anna Pradira, Setyoko Hadi, dan rekan rekan seniman.

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *