Sangat Disayangkan Tinggal di Rumah Tak Layak Huni,. Satu Keluarga Tidak Tersentuh Bantuan Pemeritah

  • Bagikan

 

Media infoxpos.com – Lebak – Kamis,” (27/3/2025)
Satu keluarga di Kabupaten Lebak_Banten, tinggal di sebuah rumah yang jauh dari kategori layak. Rumah berdinding anyaman bambu yang ditempati, telah rapuh dan berlubang. Ironisnya, satu keluarga ini tidak tersentuh bantuan.

Keadaan rumah milik MARPAH, Warga Kampung Cimanggu, RT/RW. 002/003 Desa Sukasenang, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, sangat memprihatinkan. Rumah yang dihuni dua anggota keluarga ibu dan anak sangat jauh dari layak. Dinding yang terbuat dari ayaman bambu, hanya menutupi separuh bangunan dan sudah rusak.

Rumah berdinding bambu ini dihuni oleh MARPAH dan anak perempuan dan tiga anak lainnya yang masih di usia sekolah. Keadaan seperti ini telah berlangsung selama puluhan tahun terakhir. Dengan keadaan ini, mereka pun terpaksa harus terbiasa dengan cuaca hujan dan hawa dingin ketika malam hari.

Sebelumnya, pada beberapa tahun lalu, rumah tersebut sempat di perbaiki, karena alat matrialnya hanya menggunakan anyaman bambu sehingga tidak bertahan lama

MARPAH berharap mendapatkan pehatian dari pemerintah desa/kecamatan dan juga pemerintah daerah Kabupaten Lebak, karena Ironisnya sampai saat ini ia belum tersentuh oleh bantuan bansos (bantuan sosial) dari pemerintah. Ungkapnya

“Lebih lanjut di ungkapkan (Dudi) Selaku Ormas GAIB 212 PAC Kecamatan Sobang, Sangat Disayangkan di kabupaten Lebak masih ada rumah tidak layak huni, di antaranya di Desa Sukasenang tersebut, informasi yang di rangkum dari ibu MARPAH selama hidupnya sampai saat ini belum pernah ada perhatian dari pemerintah Desa setempat, dengan adanya hal ini kami berharap agar jadi perhatian pemerintah daerah maupun dari Kabupaten Lebak,

Dan kami berharap kepada Inspektorat Kabupaten Lebak periksa juga angaran Desa Sukasenang, khawatir anggaran yang di alokasikan tidak tepat sasaran. Tegasnya

Sampai berita ini di turunkan kami awak media masih berupaya untuk Mengonfirmasi pihak – pihak terkait, pasalnya saat kami Konfirmasi pihak pemerintah Desa melalui via WhatsApp Namun tidak/belum ada respon positif, diduga alergi terhadap wartawan.” Pungkasnya.

(dede)

  • Bagikan
Exit mobile version