Tersebar Berita Pungli di Sekolah, Wali Murid SDN Tangerang 14 Angkat Bicara

  • Bagikan

 

Media Infoxpos.com – Tangerang,– Disoal adanya pemberitaan yang diterbitkan oleh salahsatu media daring (online) lokal yang mengklaim adanya pungli rencana kegiatan praktik Sekolah pada SD Negeri Tangerang 14 itu ditegaskan tidak benar.

Sebab, pihak Sekolah beserta Komite, dan para wali murid telah melakukan musyawarah bersama, guna meningkatkan kualitas didik siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang terbagi dalam ujian tulis dan ujian praktik.

“Itu titik beratnya bukan di US (Ujian Sekolah), tetapi dikegiatan peraktik, karena memang sudah jelas bawasannya praktik itu tidak di danai oleh ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah -red), dan itu merupakan bagian dari meningkatkan kualitas pendidikan anak, jadi anak lulus punya nilai skill, punya kemampuan,” terang Wali Kelas 6 SDN Tangerang 14, Puji kepada wartawan, Selasa 4 Maret 2024.

Senada dikatakan oleh Kepala SDN Tangerang 14, Drs. Supandi, bahwa dalam kegiatan praktik tersebut merupakan hasil kesepakatan dari para orang tua siswa dalam memberikan kemampuan anak melalui uji praktik yang segala kebutuhannya dikelola oleh anggaran kolektif yang dikumpulkan di Koordinator Kelas (Koorlas).

“Kronologinya itu tidak ada yang diberatkan, tidak ada kewajiban, tidak ada pemaksaan, dan uang itu juga tidak di pegang oleh pihak Sekolah, uang itu ada di Koorlas masing-masing, dan sistemnya itu pengelolaan Korlas, jadi contoh, seperti mau belanja magnet, itu Sekolah mintanya dalam bentuk magnet (belanja baku untuk peraktik -red) bukan dalam bentuk uang,” jelas Supandi saat dijumpai di kantornya.

“Tapi praktik itu jadi terkubur ya, karena prihal masalah ini (pemberitaan yang menuding adanya pungli prihal kegiatan praktik ini),” sesalnya.

Di lokasi yang sama, perwakilan orag tua siswa, Lilis Siti Maryah pun menyesalkan adanya pemberitaan yang dianggap telah merugikan proses pendidikan tambahan bagi anaknya di Sekolah.

“Mungkin banyak ibu-ibu juga berprinsip bahwa anak kita itu adalah aset, investasi jangka panjang seumur hidup dan tangung jawab orang tua dunia akhirat,” terang Lilis saat didampingi oleh perwakilan dari para Koordinator Kelas 6 di SDN Tangerang 14, Selasa (4/3) pagi.

“Apalagi pendidikan, jujur apalagi saya sebagai kaum ibu, untuk baju aja di bela-belain yang bermerek atau apa!, masa ini untuk anak kita sendiri, pendidikan yang nantinya akan dibawa sampai dia seumur hidup, dibawa ilmu itu!!, masa kita enggak dukung, apalagi praktik ini bisa menjadi salahsatu kemajuan untuk Sekolah. Ada praktik elekto magnetik, terus menyulam, itu juga kan nanti bakal jadi bekal,” tegas Lilis.

“Kami mendukung sekali itu, dan hasil pada rapat saat itu ibu-ibu pada setuju, pada dukung lah, terus ini kan mungkin kaitannya terkait masalah ekonomi ya, itu kan tidak di tetapkan harus seperti itu, nanti itu kan ada subsidi silang, dimana untuk saling membantu ya, bagi untuk yang tidak mampu ya, jadi intinya kita setuju kalau untuk mengarah ke yang positif,” jelasnya.

Lilis pun menyayangkan bilamana kegiatan praktik belajar tambahan bagi anaknya ini dibatalkan. Menurutnya, praktik tambahan tersebut merupakan pola pembelajaran yang sangat penting dalam menimba ilmu pengetahuan.

“Jadi, anak-anak untuk praktek elektro magnetik ini, namanya orang tua antusias sekali ya, karena itu suatu program baru untuk anak-anak, maksudnya bisa praktek IPAS, Menyulam, jadi ya sebagian orang tua menanyakan dan menyayangkan sekali kalau sampai ini dibatalkan,” jelasnya.

“Jadi imbasnya ke 84 (jumlah siswa Kelas 6). Bahkan ya mohon maaf!!, ini bukan hanya kelas 6 aja, jadi seluruh kelas jadi terimbas. Jadi sayang sekali sekarang semua harus di kembalikan. Aduh!! ini gimana ya jadi imbasnya malah semuanya,” imbuh Lilis.

Dilain sisi, Ketua Komite SD Negeri Tangerang 14, Ilham Fadillah Muttaqien juga menyayangkan adanya pemberitaan yang terkesan sangat menyudutkan pihak Sekolah. Sehingga kegiatan untuk menambah kemampuan siswa dalam menghadapi Ujian menjadi tersendat.

“Jadi terkait pemberitaan tersebut, saya mewakili para wali murid dan sekaligus sebagai Komite SDN Tangerang 14, saya menyaksikan langsung dalam rapat musyarawah di hari Sabtu, pada tanggal 18 Januari 2025, dimana rapat tersebut diwakili para Koorlas dari kelas 6A, 6B, 6C, dan disitupun ada orang tua murid dari masing-masing kelas 6, yang dimana hasil kesepakatan tersebut tidak ada sama sekali yang merasa keberatan dan semua,”

“Tujuannya adalah untuk kelangsungan program sekolah agar anak-anak kita ini mendapatkan pembelajaran yang layak yang ibaratnya juga bisa menggali skill-skill ataupun keterampilan dari anak-anak kita sendiri yang tujuannya adalah demi kemaslahatan anak-anak kita,” terang Ilham.

Ilham pun menyarankan, agar pihak Sekolah dan para orang tua siswa tetap fokus pada pendidikan anak dan tidak terpancing dengan adanya isu dan pemberitaan yang dianggap tidak berimbang.

“Tidak ada sama sekali pada rapat itu Forum itu kita tidak terbuka dan kita menawarkan Apabila ada masing-masing apa ke keluarga ataupun orang tua murid yang tidak setuju, dengan adanya seperti itu boleh melakukan komunikasi dengan pihak Sekolah jadi biar tidak ada timbul miskomunikasi dikemudian hari,” tambahnya.

Ilham pun menerangkan, pihak sekolah dan Komite sudah sangat transparan dan tidak ada pengelolaan uang yang dilakukan oleh pihak Sekolah. Sebab, dalam hal ini, proses pembelajaran tambahan bagi siswa dilakukan berdasarkan musyawarah bersama dari para orang tua.

“Sifatnya adalah disesuaikan dengan kebutuhan praktik ujian tersebut tidak ada sama sekali bentuk komersil ataupun hal-hal yang sifatnya merugikan dari orang tua murid,” ungkap Ilham.

“Ini menjadikan pembelajaran buat kita semua bahwasanya kita sebagai orang tua murid yang saya pun mewakili dari komite SDN 14 sangat menyayangkan dengan adanya kejadian ini, kemudian yang kedua harapan kami sebagai Komite apabila orang tua murid ada hal-hal sekecil apapun lebih baik berkomunikasi langsung dengan Sekolah dan Komite. Karena tujuan kita tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengembangkan potensi anak-anak kita ke depan untuk ke jenjang yang lebih tinggi, agar mendapatkan Sekolah-sekolah favorit yang diinginkan,” harapnya.

“Kami Komite dan Wali Murid sepakat apabila terindikasi ataupun terjadi bentuk pemerasan dan intimidasi oleh oknum tertentu kami akan melaporkan kepada APH terkait,” pungkasnya.

Sumber : Himpunan Wartawan Tangerang (Hiwata)

  • Bagikan
Exit mobile version