Maya Muizatil : Menelisik Peran Negara Untuk Kaum Perempuan

  • Bagikan

 

Infoxpos.com – Banten – Maya Muizatil Lutfilah, gadis lulusan UIN SMH Banten aktif sebagai aktivis perempuan sejak tahun 2005 hingga saat ini. Diberbagai organisasi perempuan, Maya menaruh perhatian besar pada isu-isu perempuan yang selama ini berkembang di masyarakat.

 

Pada International Women’s Day yang dilaksanakan setiap 8 Maret, Maya meluncurkan sebuah karya tulis catatan perjalanannya selama 10 tahun menjadi aktivis perempuan dalam sebuah buku bejudul “Negara Tanpa Perempuan : Menelisik Peran Negara Untuk Kaum Perempuan.”

 

“Dengan mempersembahkan sebuah tulisan curahan selama 10 tahun menjadi aktivis perempuan yang mengurai setiap isu perempuan yang selama ini berkembang di masyarakat dalam sebuah buku yang bejudul “Negara Tanpa Perempuan : Menelisik Peran Negara Untuk Kaum Perempuan,” kata Maya.

Adanya pandemi Covid-19, Maya gadis asal Desa Situterate, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang-Banten ini melakukan peluncuran buku secara online di hari perempuan se-dunia, pada kegiatan peluncuran tersebut mengundang keynote speaker Sekretaris Mahkamah Agung RI, Hasbi Hasan dan Anggota DPR RI, Luluk Nurhamidah.

 

Pada acara peluncuran buku tersebut, Hasan selaku keynote speaker mengungkapkan tentang arti pentingnya peran serta tanggungjawab perempuan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan sangat mengapresiasi buku yang di tulis oleh Maya.

 

“Perempuan memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan bernegara, segala bentuk tindakan diskriminatif dan yang merugikan kaum perempuan harus segera diakhiri kaum laki-laki, tapi tidak dapat menjalankan perannya secara maksimal tanpa dukungan dari kaum perempuan. Sebaliknya, perempuan juga tidak dapat menjalankan perannya dengan baik tanpa perlindungan dan dukungan dari kaum laki-laki. Dan sangat mengapresiasi sebuah karya dari Maya Muizatil Lutfillah.”, ungkapnya.

 

Sementara itu, Luluk yang juga selaku Majelis Pembina Nasional (Mabinas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan juga pernah menjabat sebagai Ketua kopri PB. PMII pada tahun 1997-2000 ini menyampaikan bahwa yang paling utama dari keberadaan negara itu adalah bagaimana memastikan perempuan hari ini benar-benar terakses baik dari kebutuhan politisnya, kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial dan budayanya.

 

“Dengan launchingnya buku Maya Muizatil Lutfillah ini memberikan motivasi agar kader-kader Kopri juga mampu menyampaikan keresahan-keresahan isu perempuan melalui sebuah karya, apresiasi yang beliau sampaikan kepada penulis agar mampu mengembangkan dan menyuarakan isu-isu perempuan.”, terangnya.

 

“Mari kita terus mendorong agar negara tidak berhenti sampai disini dalam mewujudkan kesetaraan tersebut karena bagaimanapun juga negara yang kuat dapat terwujud ketika kaum perempuan dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara maksimal.” Tandasnya.

  • Bagikan
Exit mobile version