Kasus Begal Revan Warga Baduy: Kapolri Diminta Jangan Tutup Mata, Gubernur DKI Dituding Sebar Hoaks Soal Penolakan RS

  • Bagikan

 

Media infoxpos.com – Jakarta – Sabtu, (8/11/2025). Kasus Pembegalan terhadap Revan, warga Baduy Dalam di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kini menuai gelombang kemarahan publik. Keluarga korban dan aktivis masyarakat adat mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, agar segera bertindak tegas. Mereka menilai lambannya pengungkapan kasus ini memperlihatkan lemahnya rasa keadilan bagi rakyat kecil.

Revan menjadi korban begal saat menjajakan madu khas Baduy. Ia dibacok di bagian lengan dan kehilangan uang hasil penjualan Rp3 juta serta satu unit ponsel. “Sampai hari ini pelakunya belum juga tertangkap. Jangan sampai rakyat berpikir hukum hanya tajam ke bawah,” ujar Dani Saeputra, perwakilan keluarga korban, Jumat (7/11/2025).

Dani menegaskan, jika aparat tidak segera mengungkap kasus ini, ribuan masyarakat adat dan simpatisan dari berbagai daerah siap bergerak ke Jakarta menuntut keadilan. “Kami sudah bersabar, tapi kesabaran rakyat ada batasnya. Jika pelaku tidak segera ditangkap, kami yang akan datang menjemput keadilan,” tegasnya.

Lebih jauh, Dani juga menyindir pernyataan oknum Gubernur DKI Jakarta yang di media menyebut tidak ada rumah sakit yang menolak korban. “Itu kebohongan publik. Kami punya bukti dan saksi, ada rumah sakit yang menolak korban Revan. Nama rumah sakit dan alamatnya sudah kami kantongi. Setelah pelaku ditangkap, kami akan buka semuanya,” ujarnya.

Pernyataan Dani itu menimbulkan gelombang kritik terhadap Pemprov DKI. Publik menilai, alih-alih menunjukkan empati, oknum pejabat justru sibuk merapikan citra di media. “Jangan menutup-nutupi fakta hanya demi nama baik. Ini soal kemanusiaan, bukan pencitraan,” lanjutnya.

Keluarga korban juga mendesak Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Pusat segera bergerak cepat. Kasus ini disebut sebagai ujian nyata terhadap komitmen aparat dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

“Kapolri harus turun langsung. Jangan diam. Rakyat kecil butuh bukti bahwa hukum masih berpihak pada keadilan,” pungkas Dani.

(Dede : R)

  • Bagikan
Exit mobile version