Parah..! Sistem Penyediaan AIR Minum (SPAM) Dari Dinas PUPR Didesa Datarcae Dinilai Gagal

  • Bagikan

 

Media infoxpos.com – Lebak – Kamis (19/6/2025) dengan fisik penampungan air didesa Datarcae kecamatan Cirinten kabupaten Lebak provinsi Banten. Sekilas terlihat mentereng dan kokoh. Namun fisik bangunan diduga tidak sesuai, dengan harapan masyarakat desa Datarcae, terutama bagi 140 KPM (keluarga penerima manfaat) Bantuan air minum tersebut. Diduga Asjad (asal jadi) Demi meraup keuntungan besar.

Bagaimana air minum tersebut bisa mengaliri 140 KPM, jika air yang keluar dari sumber tersebut sangatlah kecil. Sehingga dari sumber air tidak bisa di buang ke bak,” penampungan nya.

“Kan anggaran nya besar itu pak Tapi kami hanya merasakan manfaat air dari sumber itu cuma satu Minggu, doang stelah itu udah air nya langsung kering dan tidak pernah di perbaiki lagi, oleh pemborong nya, Ya betul pak kami sangat butuh air bersih itu buat minum kami sehari-hari, Ya kami berharap semoga pemerintah cepat memperbaiki nya lagi pak,” ucap warga yang enggan disebutkan namanya.

Sebagai masyarakat yang sangat membutuhkan air kami tentu merasa kecewa pak, ini tidak sesuai harapan kami, sebagai masyarakat yang sangat membutuhkan, air bersih ini pak,” tambahnya.

Saat dikonfirmasi lewat sambungan telpon WhatsApp, (TONO) selaku Pemborong/pelaksana, ia menjelaskan, ” gak apa-apa itumah Poto lama ini, jadi itu di potong ditengah jalan sama masyarakat kenapa gak di sambungin ke bak penampung, itumah tinggal bilang ke tokoh masyarakat aja tanyain kenapa itu di sodet gitu, air mah jalan itu cuma kecil doang, tanya aja sama kades, kan ada kades ada tokoh masyarakat, waktu pelaksanaan nya, kan itu ada akua galon air nya dimasukin kesitu, Tinggal pembagiannya aja yang bener, Ya itumah sumber alam seadanya sumber yang ada di dalam tanah aja itu mah, itumah udah lama pake galon gak di robah-robah, kalo gak ada airnya mah bang gak bakal ada selang itu nyolok ke galon, ya saya juga udah kordinasi sama desa, Ada Pipah Nyamah semuanya juga di dalam tanah ini Pipah mah, atu kan namanya juga di bagi-bagi ini airnya hari ini siapa hari besok siapa gitu, tinggal gini aja kita mah tanya ke masyarakat ini kenapa gituh jadi seperti ini,” Ungkapnya.

Tentu hal ini menjadi perbincangan masyarakat desa Datarcae, bukan hanya penerima manfaat saja, dan sudah seharusnya hal ini menjadi pertanggung jawaban, dari pihak pelaksana atau kontraktor yang mengerjakan, proyek tersebut.

(Dd / tim)

  • Bagikan
Exit mobile version