Media Infoxpos.com – BANDUNG – Kemenangan membanggakan datang dari arena Ryu Combat League, Minggu (19/10/2025), ketika Edi Mus, atlet Muaythai binaan DonTing Manajemen, berhasil menundukkan lawan-lawannya dan keluar sebagai juara Elite 8 Champion.
Dalam pertarungan sengit yang memadukan teknik, ketahanan fisik, dan ketenangan mental, Edi Mus berhasil merebut sabuk juara dan hadiah uang sebesar Rp40 juta.
Bagi Edi, kemenangan ini bukan sekadar soal prestasi pribadi. Ia menyebut kemenangan ini sebagai buah dari kerja keras, kepercayaan diri, dan dukungan penuh keluarga serta manajemen yang telah membimbingnya sejak awal karier.
“Saya sangat bangga dengan kemenangan ini. Lawan-lawan saya luar biasa tangguh, tapi saya percaya diri dan berjuang dengan sepenuh hati. Terima kasih untuk istri saya, Adisty, dan juga DonTing Manajemen yang selalu mendukung,” ujar Edi dengan senyum bangga usai menerima sabuk juara.
*Atmosfer Turnamen Penuh Semangat Petarung Nasional*
Turnamen Ryu Combat League tahun ini menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan sejumlah atlet Muaythai terbaik dari berbagai daerah. Suasana gedung dipenuhi sorak sorai pendukung setiap kali para petarung melancarkan serangan mematikan di atas ring.
Kemenangan Edi Mus menjadi sorotan utama malam itu, karena selain tekniknya yang terukur, ia menunjukkan mental petarung sejati—tenang, disiplin, dan taktis di tengah tekanan laga.
“Edi adalah contoh nyata bahwa Muaythai bukan sekadar adu fisik, tapi juga soal kecerdasan, strategi, dan mental baja,” ujar Sekum Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Barat Tine Yowargana, yang akrab disapa Ting Ting, dari DonTing Manajemen di bawah naungan LAK Galuh Pakuan, yang turut hadir menyaksikan langsung laga tersebut.
*Dukungan Penuh dari Tokoh Muaythai Nasional*
Turnamen ini turut dihadiri oleh Ketua Harian PB Muaythai Indonesia, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana, yang juga dikenal sebagai Raja LAK Galuh Pakuan. Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap capaian Edi Mus dan semangat pembinaan atlet yang dilakukan DonTing Manajemen.
“Kami bangga memiliki petarung seperti Edi Mus. Ia bukan hanya juara di ring, tapi juga simbol dedikasi dan disiplin. DonTing Manajemen telah membuktikan komitmennya dalam melahirkan atlet-atlet hebat,” ujar Evi Silviadi usai menyerahkan penghargaan.
Evi juga menegaskan bahwa kemenangan ini menjadi pondasi kuat bagi pembinaan atlet Muaythai Indonesia menuju level nasional dan internasional.
Hal senada disampaikan oleh Tine Yowargana, yang menyebut kemenangan Edi sebagai awal dari perjalanan panjang menuju panggung dunia.
“Kami di DonTing Manajemen berkomitmen membawa seluruh atlet kami ke tingkat yang lebih tinggi—baik nasional maupun internasional. Edi Mus adalah inspirasi bagi generasi muda Muaythai di Indonesia,” katanya.
*Dari Bandung ke Dunia, Muaythai Indonesia Makin Diperhitungkan*
Kemenangan Edi Mus bukan hanya kebanggaan bagi DonTing Manajemen, tetapi juga menjadi sinyal positif bagi perkembangan cabang olahraga Muaythai di Indonesia, khususnya di bawah pembinaan LAK Galuh Pakuan.
Dengan semakin banyaknya atlet muda yang menekuni olahraga bela diri asal Thailand ini, Muaythai Indonesia kini tak lagi dipandang sebelah mata di kancah regional.
“Kami akan terus konsisten membina, mendukung, dan mengirim atlet ke berbagai kejuaraan. Kemenangan ini adalah hasil kerja keras bersama,” tutup Evi Silviadi dengan optimisme. (Wly)