Koreografer Bekasi: Ini Barometer Jaipong, Bukan Lomba Main-main

  • Bagikan
banner 468x60

 

Media Infoxpos.com – SUBANG — Keramaian di arena Festival Galuh Pakuan Cup Seri IX di Kabupaten Subang tak hanya dipenuhi denting kendang dan hentakan kaki penari Jaipong, tetapi juga percakapan-percakapan kecil yang mencerminkan keseriusan para pelaku seni di balik panggung. Dari kebingungan mencari ponsel hingga diskusi estetika, suasana festival ini mencerminkan satu hal: Jaipong sedang berada di titik penting perjalanannya.

banner 336x280

Bismi Edi Rosa Prayoga, koreografer asal Kota Bekasi dari Sanggar Senta 19, menyebut Festival Galuh Pakuan Cup bukan sekadar ajang lomba tari. Baginya, festival ini telah menjelma menjadi arena gengsi sekaligus barometer nasional bagi para koreografer Jaipong.

“Ini ajang gengsinya koreografer,” kata Bismi saat ditemui di sela-sela festival. “Di sini ada kebebasan, tapi kebebasan yang bertema. Penggarapan, rupa, dan tafsir gerak semuanya kembali ke tangan koreografer.”

Festival Galuh Pakuan Cup Seri IX tahun ini diikuti hampir 3.700 peserta, angka yang membuatnya menonjol di antara festival tari tradisi lainnya. Menurut Bismi, jumlah peserta dan kualitas penyelenggaraan tersebut menempatkan Galuh Pakuan Cup pada level nasional, bahkan melampaui banyak festival serupa.

Ia mengingatkan bahwa pada masa pandemi COVID-19, Galuh Pakuan pernah diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Bali. “Kalau sekarang pesertanya dominan Jawa Barat, itu lebih karena faktor akomodasi. Tapi secara konsep, ini siap nasional lagi,” ujarnya.

Keunikan Galuh Pakuan Cup, kata Bismi, terletak pada formatnya. Musik ditetapkan oleh penyelenggara, tetapi koreografi dibiarkan berkembang bebas sesuai tafsir seniman. “Mau pakai sentuhan Bali, mau eksplorasi gerak apa pun, silakan. Tapi tetap Jaipongan. Itu yang bikin adil sekaligus menantang,” katanya.

Berbeda dengan sejumlah festival lain yang kerap dihindari sanggar kecil karena dominasi sanggar besar, Galuh Pakuan Cup justru membuka ruang kompetisi yang setara. Dari sanggar mapan, sanggar kecil, hingga sekolah-sekolah, semua turun di arena yang sama.

“Ini benar-benar mengasah adrenalin dan kreativitas. Tolak ukurnya jelas: sejauh mana kita berkembang,” ujar Bismi. Ia menegaskan bahwa hasil lomba tetap bergantung pada selera juri, sesuatu yang tak terpisahkan dari dunia seni. “Karya seni memang tidak tunggal tafsirnya.”

Keseriusan mengikuti festival ini terlihat dari proses panjang yang dijalani peserta. Bismi mengaku menggarap materi lomba hampir lima bulan sejak pengumuman resmi festival. Tahun ini, sanggarnya menurunkan dua kategori: Rampak Junior dan Duet.

Hal lain yang mencuri perhatian adalah fakta bahwa festival berskala besar ini diselenggarakan dengan sponsor tunggal, yakni DonTing Management, tanpa sokongan langsung dari pemerintah daerah. Bagi Bismi, hal tersebut justru menjadi catatan penting.

“Keren banget. Empat jempol,” katanya. “Jarang ada acara sebesar ini, dananya satu pintu. Itu menunjukkan komitmen dan keberanian.”

Menurutnya, keberlanjutan Galuh Pakuan Cup sangat penting bagi masa depan Jaipong. Festival ini menjadi cermin tahunan bagi koreografer dan penari untuk terus meningkatkan kualitas. “Kalau ini jalan terus, tiap tahun orang akan terpacu. ‘Tahun depan harus lebih bagus lagi.’ Itu fungsi barometer,” ujarnya.

Bismi sendiri bukan pendatang baru. Dari sembilan seri yang telah digelar, ia tercatat empat kali mengikuti Galuh Pakuan Cup dan berencana kembali turun pada seri berikutnya. “Insyaallah, kalau ada umur,” katanya sembari tersenyum.

Di tengah gegap gempita festival, pernyataan Bismi menegaskan satu pesan penting: **Galuh Pakuan Cup telah melampaui status lomba daerah**. Ia menjadi ruang uji kreativitas, legitimasi estetika, dan sekaligus cermin arah perkembangan Jaipong Indonesia—lahir dari masyarakat, tumbuh oleh komitmen, dan bergerak menuju panggung nasional. (Sumberi Kiriman Rilis : Willy Media Matanews)

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *