Media infoxpos.com – Lebak – Kamis, (20/11/2025). Lagi-lagi merasa hebat dan kebal hukum seorang kepala desa di duga lakukan intimidasi dan arogansi kepada jurnalistik/wartawan. Dan ini di lakukan oleh oknum kepala desa margaluyu Kecamatan Cimarga kabupaten Lebak – Banten. Kamis 20 November 2025
Seorang kepala desa yang seharusnya menjadi pabrik pigur atau panutan dan memberikan contoh yang baik bagi warga masyarakat, akan tetapi beda cerita dengan kepala desa margaluyu kecamatan cimarga lebak banten ini, seakan merasa kebal hukum dan melalukan intimidasi dan arogansi kepada salah satu jurnasi media one line.
“Pada waktu itu seorang jurnalis media one line, dari media suara investigasi. Com. Dan media Radar Metro. melakukan monitoring kelapngan menjalankan poksinya sebagai jurnalistik, sangat disayangkan kami mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari seorang kepala desa margaluyu yang bernama ( Afing ).
Niat monitor di desa margaluyu dan sekaligus konfirmasi terkait pembangunan rambat beton di desa marga luyu, Kedua Jurnalistik ya itu Inisial ( Ep ) dari media suarainvestigasi. Com dan ( DJ ) dari media Radar metro dan di kantor desa kami menanyakan ke setaf desa, apakah pak lurahnya ada? dan setaf menjawab pak lurahnya tidak ada pak.
Lama menuggu di kantor desa, lurah marga kuyu ( Afing ) tidak kunjung datang juga, di WA tidak membalas di bel pun tidak mau menjawab, ahirnya kami insiataif kerumahnya ( afing ) selaku kepala desa margaluyu, demi mendapatkan informasi langsung dari kepala desa tentang pembangunan Rambat beton.
Sesamapainya di rumah kepala desa kami bertemu dengan anak kepala desa dan menanyakn,
Bapak lurahnya ada dek ? dia jawab ada, bapaknya lagi tidur – tiduran di kamar.
Tolong panggilin dek bangunin candaan kami ke anak kepala desa. Karena kami tahu kepala desa margaluyu cuman pura – pura tidur.
“Afing selaku kepala desa marga luyu. Tiba – Tiba kelur dari dalam kamar dan sungguh tak pantas di ucapakan oleh seorang kepala desa. Sambil teriak dengan nada keras khas bahasa sundanya,” Mengatakan.” Naon maksudana dia bangsat, nitahan anak aing ngahudangken aing, ari dia saha, wawanian ka aing, ngalunjak dia anjing. Artinya,” Apa maksudnya kamu bangsat, nyuruh – nyuruh anak gua ngebangunin gua, emangnya elu siapa berani – beraninya ngebangunin gua lu anjing, dengan nada suara tinggi.
“Sontak saja kami kaget, sungguh perkataan yang sangat tidak terpuji, perkataan itu sangat menyakitkan bagi kami selaku jurnalistik, saat bertamu kerumah kepala desa margaluyu kecamatan cimarga kabupaten lebak banten.
Dengan adanya kejadian seperti ini kami dari media suara investigasi dan media Radar metro.Dalam waktu dekat akan mengadukan perbuatan yang tidak menyenangkan ini ke pihak Aparat Pengak Hukum ( APH ) Pungkasnya
(Dede/tim)
