Infoxpos.com – Jakarta – Kisah persahabatan sejati dua orang penyiar diera 90an ketika sama-sama muda melamar kerja sebagai penyiar diradio CBB FM Bandar Dangdut Jakarta yang merupakan pelopor radio dangdut di jalur FM.
Heru BosBro dan Hony Irawan sama-sama melamar bersama sekitar 900 pelamar lainnya pada tahun 1993.
Saat itu hanya terpilih 10 terbaik yang diterima diatar kesepuluh pelamar diantaranya Heru BosBro dan Hony Irawan.
Merekapun siaran bareng di acara Waspada (Waktu Santai Panteng dangdut) acara kirim-kirim slaam via kartu pos dan telepon pada malam hari dan Pojok Remaja acara curhatnya para remaja.
Saat itu Heru menggunakan nama udara Heru Abdullah dan Hony tetap menggunakan nama aslinya Hony Irawan.
Pada perjalanannya mereka berpisah Hony pindah ke Bens Radio dan Heru BosBro tetap bertahan di Radio CBB hingga tahun 2000.
Kemudian Heru BosBro sempat bekerja di perusahan telekomuniaksi Jasnita sebagai Manager Creative, Dwi Era Setunggal sebagai Diretur Produksi dan Priduction house Prime TV dan Crown Pictures sebagai Produser dan Manager Marketing.
Heru BosBro pun sempat bermain sinetron dan FTV bahkan menjadi Host di antv, TVRI dan CTV Banten.
Sedangkan Honu Irawan di Bens Radio juga bekerja diproduction house milik anak Benyamin S.
Setelah sekian lama berpisah dan sama-sama gantung mic sebagai penyiar , puluhan tahun berpisah dan sudah pensiun siaran kini mereka kembali turun gunung kembali siaran bareng di Bens Radio 106.2 FM Betawi Punye Gaye.
Dengan nama baru yaitu Heru menjadi Heru BosBro dan Hony Irawan menjadi Cak Kiting mengasuh acara “Bens Cafe” bersama H.Beno Benyamin dan Papa Zidan, yang on air setiap Sabtu jam 20.00-22.00 WIB, acara obrolan santuy membahas masalah yang sedang menjadi trending topic.
Kelebihan dan kekurangan radio itu “hanya suara”.
Jadi kalau dulu pendengar bisa membayangkan apa yang disampaikan penyiarnya sesuai dengan imajinasinya. Sekarang kelebihan radio yang masih bisa berkompetisi adalah bisa didengar sambil melakukan kegiatan yang lain.
“Jaman sekarang dimana pilihan media udah banyak, jadi radio perlu menguatkan unsur ini. Oleh karenanya kita coba pilihan lagu yang enak, candaan yang ringan tapi isunya kekikinian. Kita berharap ini bisa dinikmati oleh orang yang lagi di mobil, penjaga warung, petugas keamanan, termasuk mereka yang di rumah sambil main gadget mereka” ujar Cak Kiting yang sejak kuliah aktif sebagai penulis cerpen (cerita pendek) dimajalah -majalah top diibu kota.
Tantangan sekarang, selain harus pandai mengemas lagu dan isu, penyiar radio juga harus pandai “mengolah raga”. Sekarang penyiar radio bukan “misteri” lagi buat pendengar. Karena siaran radio biasanya juga live dimedia sosial dan YouTube.
“Sekarang kalau tidak sempat dengerin kita siaran bisa nonton videonya dichannel youtube BosBro TV dan Heru BosBro TV, dan kita juga sedang mengarap sketsa komedi bertajuk “Temu Lawak Betawi” bersama penyiar Bens Cafe dan para talents wanita dari management BosBro production” kata Heru BosBro yang akun instagramnya @herubosbro. ( HR )