Jembatan Kawungkembang Rusak Parah, Warga Nayagati Menjerit : Pak Bupati, Sampai Kapan Kami Dibiarkan?

  • Bagikan
banner 468x60

Media infoxpos.com – Lebak – Minggu, (27 juli 2025) Masyarakat Desa Nayagati, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, kini hidup dalam ketakutan setiap kali harus melintasi Jembatan Kawungkembang RT 02 RW 01. Jembatan rusak yang menjadi akses vital bagi ribuan warga ini dibiarkan dalam kondisi membahayakan selama bertahun-tahun, tanpa tindakan nyata dari pemerintah daerah.

Jembatan ini bukan sekadar kayu dan besi tua. Ia adalah penghubung utama menuju pasar, sekolah, kebun, dan layanan kesehatan. Namun yang warga terima dari pemerintah selama ini hanyalah janji kosong dan pengukuran tanpa pembangunan.

banner 336x280

“Sudah berkali-kali petugas datang membawa alat ukur, foto-foto, tanya-tanya. Tapi setelah itu, hilang. Tidak ada alat berat datang, tidak ada material, tidak ada progres. Pak Bupati Hasbi, kami ini rakyatmu! Bukan data statistik dalam laporan proyek!” tegas Samad, warga RT 02, Minggu (27/7/2025).

Saat musim hujan, jembatan menjadi licin dan berisiko ambrol. Warga, termasuk anak-anak sekolah dan lansia, mempertaruhkan nyawa setiap kali harus melintasinya. “Sampai kapan kami harus terus waspada setiap hari? Sampai ada korban jiwa baru dianggap darurat?” kata Samad lirih.

Siti, seorang ibu dua anak, mengungkapkan kekesalannya yang semakin memuncak. “Kami capek dijanjikan. Dulu katanya tahun ini dibangun, eh ternyata cuma diukur-ukur doang. Kalau terus dibiarkan, ini bukan cuma jembatan yang ambruk—kepercayaan kami ke pemerintah juga ikut runtuh,” ujarnya.

Warga menduga, Desa Nayagati dan wilayah pelosok seperti Leuwidamar tidak dianggap penting karena jauh dari pusat kekuasaan dan kamera media. Padahal, kebutuhan warga desa tak kalah mendesak dibanding daerah kota.

“Pak Hasbi, jangan cuma turun ke lapangan saat musim kampanye. Lihat kondisi kami hari ini! Jika jembatan ini ada di pusat kota, pasti sudah lama dibangun. Tapi karena ini di Leuwidamar, Nayagati, kami cuma jadi penonton pembangunan!” sentil seorang tokoh pemuda setempat.

Masyarakat kini tidak ingin lagi diberi harapan kosong. Mereka menuntut tindakan nyata dari Bupati Lebak, H. Hasbi Jayabaya. Pemerintah diminta segera membangun Jembatan Kawungkembang sebelum ada korban jiwa.

Warga Nayagati tidak menuntut kemewahan—mereka hanya ingin keadilan. Sebab jika suara mereka dibutuhkan saat pemilu, maka sudah sepantasnya keselamatan mereka juga diperjuangkan sepanjang waktu.

Jika tidak, yang rusak bukan hanya jembatan, tapi juga harkat dan harga diri pemerintah di mata rakyat kecil.

(Dede Rohman)

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *