Media Infoxpos.com – Tangerang – Proyek pembangunan infrastruktur jalan lingkungan hotmix (pengaspalan) yang baru beberapa hari dilaksanakan di Kampung Pabuaran, Desa Malang Nengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang diduga spesifikasi, standar dan kualitasnya yang menimbulkan kecurigaan bahwa proyek yang didanai oleh Alokasi Dana Desa (ADD) tersebut adalah proyek siluman.
Hal itu terlihat dari hasil pekerjaan proyek yang dinilai sangat jauh dari kata normatif. Karena terlihat jelas hasil pelaksanaannya diduga gunakan hotmix yang rendahan karena hasilnya sangat kasar, ketebalan hotmix terlihat tipis dan tidak adanya Papan proyek kegiatan. Minggu,18/04/2025.
Jelas itu melanggar Keterbukaan Informasi publik (KIP) Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara, wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana, serta nilai kontrak, dan jangka waktu pengerjaannya.
Oleh sebab itu, Tata Suharta selaku Kepala Desa Malang Nengah kuasa pengguna anggaran Dana Desa (ADD) harus aktif berperan dalam melakukan monitoring proses pelaksanaan kegiatan proyek.
“Itu pihak ke Tiga yang mengerjakan, saya kasih nomerpelaksananya Budi Arab, rencana saya besok mau cek hasil kerjanya” tulis Tata Suharta ke Awak Media melalui pesan WhatsApp.
Tak selang lama, Kades Malang Nengah memberikan informasi kepada Awak Media, bahwasanya ia telah cek hasil proyek hotmix yang Budi Arab kerjakan dan menyatakan ingin komplain karena pekerjaan sangat kasar
“Ini saya lagi cek kebetulan deket rumah, ini ajah mau komplen terlalu kasar hotmixnya, ini pelaksana lagi saya telfon tapi belum diangkat sekalian mau nanya papan proyek belum kepasang,” bebernya.
Sementara, Budi Arab selaku pihak ke Tiga yang kerjakan proyek tersebut, masih belum merespon saat dikonfirmasi melalui telepon dan pesan WhatsApp.
Dengan adanya dugaan proyek hotmix yang dikerjakan tidak sesuai, diharapkan pemerintah Desa Malang Nengah dapat memberikan sangsi tegas terhadap pihak ketiga yang mengerjakan. Karena, pekerjaan yang diduga asal-asalan menyebabkan mudah rusak dan tidak akan bertahan lama.
Jangan sampai publik menganggap hasil pekerjaan jalan lingkungan, tidak sesuai dengan harapan pembangunan yang mengakibatkan akan tebuang sia-sia ADD yang telah digelontorkan desa Malang Nengah
(Dedi)