Tambang Emas Cijahe Bogor Makan Korban, Pemilik Tambang Terkesan Cuek

  • Bagikan
banner 468x60

Media Infoxpos.com – Lebak – Senin (20/1/2025) Kembali terjadi insiden di Tambang Emas Blok Cijahe, Gunung Cihideng, Bogor, yang merenggut nyawa seorang pekerja. Tambang yang sudah beroperasi cukup lama ini diketahui telah menelan banyak korban. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim liputan media nasional, insiden ini menambah panjang daftar korban di lokasi tersebut.

Menurut laporan yang diterima awak media di tempat kejadian, korban adalah seorang pekerja di lubang emas milik seorang bernama Pak Carles. Korban tertimpa tanah di dalam lubang tambang hingga meninggal dunia.

banner 336x280

Para penambang yang berada di lokasi kejadian saat diwawancarai oleh tim liputan mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 12 siang. Dugaan sementara, korban tertimbun tanah, sehingga rekan-rekannya kesulitan dalam melakukan evakuasi. Namun, sekitar pukul 4 sore, korban berhasil dikeluarkan.

Awak Media juga menyayangkan kejadian tersebut, karena menurut informasi yang beredar, jurnalis yang ingin melaksanakan tugas di lokasi tersebut diduga dilarang untuk mengambil gambar dan bahkan mengalami intimidasi dari pihak pengelola tambang yang ilegal tersebut.

“Mendapat laporan dari tim liputan, Dani Saeputra, Kepala Perwakilan Media Polisinews Provinsi Banten, langsung mendatangi kantor Polsek Cigudeg untuk melaporkan kejadian ini kepada Kapolsek. Sekitar pukul 6 sore, Kapolsek Cigudeg, setelah menerima laporan, segera memerintahkan anggotanya untuk memeriksa lokasi kejadian. Pada Sabtu malam, 18 Januari 2025, sekitar pukul 10 malam, polisi melakukan pengecekan di lokasi tambang.

Nama korban yang diduga terlibat dalam insiden ini adalah Komeng, warga Kampung Buluhen, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Korban telah dievakuasi ke kampung halamannya dan langsung dimakamkan.

“Awak media juga berusaha mengonfirmasi pihak pengelola tambang. Pada Sabtu, pihak pengelola yang bernama Nana, yang saat itu bertanggung jawab, memberikan penjelasan kepada media. Dalam percakapan tersebut, Nana menyatakan, “Sudah beres, dengan pihak korban, juga sudah menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.” Nana juga mengirimkan foto surat pernyataan damai yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Surat pernyataan tersebut mencantumkan nama Haji Nana Supriatna, seorang wiraswasta yang berdomisili di Kampung Kalawijo, Desa Sukamarga, Kecamatan Sajira, sebagai pihak pertama, serta Maryunus dari Kampung Buluhen, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, sebagai pihak kedua.

Hingga berita ini diterbitkan awak media masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak pengelola tambang.

(Jurnalis: Dede Rohman)

banner 336x280
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *