Media infoxpos.com – Lebak – Rabu (16/4/2025) Proyek pembangunan Lapisan Penetrasi (Lapen) Di Kampung Wanasalam Karet-kp Budi Mulya, Desa Wanasalam Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak-Banten yang dibiayai oleh Dana Desa Tahap 1 Tahun 2025 dengan menelan Anggaran Rp.368.871.550 Volume 1.400 X 3 M baru beberapa minggu dikerjakan sudah rusak, menurut beberapa informasi yang di dapat Lapen tersebut sudah di MDST kan padahal belum waktunya apakah pelaksana kegiatan tidak mau rugi? atau memang sudah mengetahui bahwa bangunan Lapen tersebut tidak akan bertahan lama makanya baru selesai sudah dipaksakan di MDST kan.
Salah satu warga mengatakan ketika dikonfirmasi awak media “betul sekali pa jalan ini baru saja selesai dibangun tetapi hasilnya tidak memuaskan di Gali sama ayam saja sudah mengelupas seperti tak memakai aspal dan sangat tipis sekali, seharusnya pengaspalan itu dua kali supaya ngunci serta tidak tipis inimah cuma satu kali saja pantas saja hasilnya seperti ini mengenai serah terima kami juga masyarakat tidak tahu mungkin hanya BPD dan Desa saja yang MDST,” kata warga.
Kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan yang menjadi pemicu kwalitas pembangunan tersebut sehingga pekerjaan menjadi asal jadi, harus nya pihak kecamatan, pendamping, dan BPD giat melakukan kontrol agar pekerjaan tersebut maksimal sesuai dengan spek di RAB.
Yang lebih miris baru selesai dibangun sudah sertfikasi dan MDST, ini jelas hal yang dipaksakan karena tahapan MDST sudah diatur dalam juknis. Jika pembangunan sudah selesai itu ada jeda waktu dulu tidak serta merta cepat di MDST kan karena di uji dulu kwalitas pembangunannya. Tetapi faktanya pihak Kecamatan, Pendamping, dan BPD melakukan sertifikasi dan melaksanakan MDST meskipun menabrak aturan.
Untuk itu kepada Inspektorat Kabupaten Lebak,dan BPK agar segera melakukan audit terhadap Desa Wanasalam bukan hanya terindikasi korupsi tetapi hal ini juga diduga menyalahi tahapan PTO yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak. Sampainya berita ini di terbitkan, kami selaku awak media masih berusaha Mengonfirmasi pihak-pihak terkait, guna mendapatkan hak jawab.
(Red team/Dede).